Jakarta, 2 Desember 2024 – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi turut berpartisipasi dalam acara Penutupan Tahun Tematik 2024: Tahun Indikasi Geografis sekaligus Pencanangan Tahun Tematik 2025: Tahun Hak Cipta dan Desain Industri, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Hadir mewakili Kanwil Kemenkumham Jambi, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Hemawati br Pandia, bersama Kepala Bidang Pelayanan Hukum Ermasdon, serta Kepala Subbidang Kekayaan Intelektual Hara Nova Hotmaida Simanjuntak dan Tim.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas dan Wakil Menteri Hukum Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, serta sejumlah pejabat tinggi Kementerian Hukum. Dalam sambutannya, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyampaikan “Kerja keras dan kolaborasi kita semua menunjukkan bahwa kita semakin bergerak maju dalam menciptakan Indonesia lebih berdaya saing di dunia global. Marilah kita semua bekerja bersama, memperkuat komitmen kita untuk terus mengembangkan & melindungi hak kekayaan intelektual serta berinovasi dalam setiap aspek kehiduoan demi kemajuan bangsa Indonesia” Ujarnya.
Selain laporan kinerja, acara ini juga menghadirkan pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang berkontribusi terhadap keberhasilan program kekayaan intelektual, termasuk kantor wilayah yang aktif dalam pelindungan dan promosi Indikasi Geografis. Rangkaian kegiatan juga melibatkan soft launching Peta Jalan Indikasi Geografis Nasional, sebagai langkah strategis menuju ekosistem kekayaan intelektual yang lebih inklusif dan berkelanjutan
Dengan tema baru untuk 2025, yaitu Hak Cipta dan Desain Industri, DJKI berkomitmen mendorong perlindungan kreativitas dan inovasi lokal yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi kreatif. Kehadiran Kantor Wilayah Kemenkumham Jambi dalam kegiatan ini menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya nasional untuk memperkuat ekosistem kekayaan intelektual, sekaligus mempersiapkan peran yang lebih besar dalam pelindungan kekayaan intelektual di wilayahnya.
Acara ini menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan bahwa kekayaan intelektual menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia