JAMBI – Bidang HAM pada Kanwil Kemenkumham Jambi mengambil langkah progresif dalam upaya memperluas aksesibilitas pelayanan publik bagi masyarakat. Bekerjasama dengan Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi MS, S.H, memberikan Bimbingan Teknis Belajar Bahasa Isyarat Senin (10/06/2024). Kegiatan yang diikuti oleh peserta dari Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jambi kali ini menjadi momen penting dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah, M. Adnan.
Bahasa isyarat, sebuah sistem komunikasi yang mengutamakan gestur manual, bahasa tubuh, dan gerakan bibir, dianggap sebagai jembatan vital yang memungkinkan komunikasi efektif dengan saudara-saudara kita yang tuli. Dalam konteks ini, BPHN turut serta sebagai institusi yang bertujuan memberikan aksesibilitas dan layanan inklusif kepada masyarakat, termasuk komunitas tuli.
Bimbingan teknis yang menghadirkan Adisyahputra Gultom, S.Pd., Gr sebagai narasumber kali ini tidak hanya untuk memperluas kemampuan komunikasi peserta, tetapi juga untuk menegaskan komitmen pada nilai-nilai keberagaman dan keadilan. Dalam lingkup pelayanan publik, pemahaman dan penggunaan bahasa isyarat sangatlah penting, terutama bagi pegawai yang bertanggung jawab di bidang customer service, humas, dan penyuluhan hukum.
M. Adnan saat membuka kegiatan menyampaikan harapannya untuk semua peserta bimbingan teknis ini dapat mempelajari dan menguasai kemampuan bahasa isyarat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di berbagai unit organisasi, termasuk layanan konsultasi hukum, JDIHN (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional), PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi), dan perpustakaan hukum. Tampak hadir mengikuti pembukaan kegiatan, Kepala Divisi Pemasyarakatan Lili dan beberapa orang Pejabat Administrasi.
Seluruh peserta menyambut baik kegiatan bimtek ini sebagai langkah yang akan menghasilkan peningkatan nyata dalam pelayanan publik yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran.
Dalam kegiatan bimtek, peserta pelatihan diajari beberapa bahasa isyarat dasar dan juga mempraktikkan langsung bahasa isyarat sehingga para peserta bisa langsung memahaminya. Peserta pelatihan juga dengan antusias mengikuti jalannya pelatihan hingga ujung acara. (Red : YE)